Scroll untuk baca artikel
banner 325x300
Example floating
Example floating
Daerah

Tradisi Laut “Praonan” di Pasuruan: Harmoni Syukur dan Silaturahmi di Hari Raya Ketupat

39
×

Tradisi Laut “Praonan” di Pasuruan: Harmoni Syukur dan Silaturahmi di Hari Raya Ketupat

Sebarkan artikel ini
Praonan di Pasuruan. (ist/iniberita)
banner 500x150

PASURUAN KOTA, iniberita.com – Suasana meriah mewarnai Pelabuhan Kota Pasuruan, Jawa Timur, pada Senin (7/4/2025), saat ribuan warga memadati kawasan pesisir untuk merayakan tradisi tahunan “Praonan” dalam rangka Hari Raya Ketupat.

Tradisi yang telah mengakar kuat ini menjadi momen spesial bagi masyarakat untuk saling bersilaturahmi, sekaligus menikmati rekreasi laut bersama keluarga dan kerabat. Hari Raya Ketupat di Pasuruan tidak hanya menjadi perayaan religius, tetapi juga simbol kebersamaan dan ungkapan rasa syukur atas keberkahan panen serta hasil laut.

Baca Juga :  Kapolda Sulteng Terima Kunjungan Silaturahmi Pangdam XIII/Merdeka

Puncak perayaan ditandai dengan aktivitas “Praonan”, di mana masyarakat beramai-ramai menaiki perahu nelayan menyusuri perairan sekitar pelabuhan. Laut, yang menjadi sumber mata pencaharian utama warga pesisir, dimaknai tidak hanya secara ekonomi tetapi juga spiritual sebagai anugerah yang patut disyukuri.

Lebih dari sekadar wisata bahari, tradisi ini mempererat hubungan sosial antar warga. Interaksi hangat terjadi di atas perahu maupun di sekitar pelabuhan, menciptakan atmosfer penuh keceriaan dan kekeluargaan.

Baca Juga :  LMPI Kabupaten Pasuruan Berbagi Takjil, Wujud Kepedulian di Bulan Ramadan

Beragam kegiatan turut memeriahkan tradisi ini, mulai dari bermain di pantai hingga menikmati sajian kuliner khas Pasuruan yang dijajakan oleh pedagang lokal. Tradisi “Praonan” pun menjadi hiburan rakyat yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya, membawa kegembiraan bagi semua kalangan usia.

Tradisi “Praonan” bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana pelestarian budaya lokal. Di balik kemeriahannya, tersimpan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, serta rasa syukur yang mendalam terhadap alam dan kehidupan.

Baca Juga :  Polres Mojokerto Intensifkan Patroli Rumah Kosong yang Ditinggal Mudik

Melalui tradisi ini, masyarakat Pasuruan terus menjaga warisan budaya yang telah turun-temurun, sekaligus mempererat solidaritas sosial di tengah keberagaman. Hari Raya Ketupat pun semakin bermakna dengan hadirnya tradisi yang merekatkan hati dan mempererat tali persaudaraan. (mal/red)

banner 325x300
Example 120x600
banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *